Minggu, 22 Desember 2013

Berjilbab Itu Anggun


Berjilbab Itu Anggun
Diajukan untuk Mengikuti Lomba Menulis Paper 
Dalam Rangka Memperingati Hari Ibu
Oleh : Riska Perwati

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara tentang kecantikan pada manusia, biasanya pembicaraan itu hanya dikaitkan dengan wanita. Ini disebabkan wanita memiliki kecantikan dan kemampuan menampilkannya serta memiliki perhatian lebih besar daripada pria. Ini adalah naluri yang dianugerahkan Allah untuk wanita. Dapat disimpulkan dua hal pokok yang menjadi daya tarik terhadap wanita. Pertama, merupakan sesuatu yang sudah melekat pada dirinya, seperti bentuk badan, warna kulit, mata, hidung, telinga, dan sebagainya. Kedua, adalah sesuatu yang ditambahkan pada tempat-tempat tertentu pada badan wanita, seperti gelang, cincin, kalung, dan semacamnya adalah alat-alat yang digunakan sebagai hiasan dalam rangka menampakkan keindahan dan kecantikan.
Islam juga mengajarkan tentang keindahan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw : “ Sesungguhnya Allah itu indah, suka kepada yang indah.” (HR. Muslim). Keindahan dan keanggunan wanita akan semakin terlihat jika wanita tersebut bisa menghias diri dengan pakaian yang diharuskan di dalam Islam. Islam mengatur mulai dari bahan dasar pakaian, tata cara berpakaian, hingga batasan-batasan dalam berpakaian.
Keanggunan wanita yang berpakaian islami lebih dapat terlihat dibandingkan dengan wanita yang memperlihatkan perhiasan-perhiasan mereka. Perhiasan-perhiasan yang dimaksudkan adalah anggota-anggota tubuh wanita yang seharusnya hanya boleh mereka perlihatkan kepada mahram mereka. Keanggunan wanita muslimah terlihat dari pakaian yang mereka kenakan, yaitu pakaian yang mampu menjaga perhiasan mereka. Serta keanggunan jilbab yang memancarkan kecantikan dan keindahan alami. Selain itu juga keindahan dan kecantikan hati yang terpancar karena akidah dan akhlak wanita muslimah yang berpedoman pada Al-Qur’an dan hadis Rasulullah saw.
Oleh karena itu, wanita muslimah haruslah mengetahui batasan-batasan aurat mereka dan pakaian yang seharusnya mereka kenakan serta manfaatnya bagi mereka, dimana jilbab yang mereka kenakan bukan membatasi ruang gerak mereka tetapi menambah keanggunan mereka.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah pakaian yang seharusnya digunakan wanita muslimah?
1.2.2 Mengapa masih banyak wanita muslimah yang tidak menggunakan pakaian yang diharuskan di dalam Islam?
1.2.3 Mengapa berjilbab itu anggun?
1.3 Tujuan
Wanita muslimah dapat mengetahui pakaian yang seharusnya mereka kenakan serta keanggunan berjilbab bagi mereka. Selain itu wanita muslimah juga dapat mengetahui penyebab-penyebab mengapa masih banyak wanita yang beragama Islam enggan berpakaian secara islami.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pakaian Wanita Muslimah
Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang, itulah kesenanangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali-Imran : 14)
Wanita adalah makhluk Allah yang istimewa. Wanita diciptakan dengan kecantikan dan keindahan serta kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki pria. Tetapi, wanita tidak boleh menampakkan keindahan dan kecantikannya tersebut kepada orang-orang yang tidak boleh melihatnya atau dikenal dengan istilah tabarruj.
Pada dasarnya wanita dan pria menempati martabat atau derajat yang sama, punya kewajiban dan tanggung jawab yang sama pula.  Pria diciptakan Allah dengan tabiat suka kepada wanita, disamping kesukaannya kepada harta benda dan kekayaan. Untuk mencapai nafsu dan keinginannya itu ia tidak segan-segan untuk mengorbankan tenaga, pikiran, bahkan jiwanya sekalipun. Oleh karena itu, wanita haruslah dapat menjaga dirinya dari hawa nafsu pria-pria yang tidak teguh imannya. Salah satunya adalah mampu menjaga pakaiannya, disamping perilaku dan juga pergaulannya.
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : “ Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka ”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.”  (QS. Al-Ahzab : 59)
Ayat Al-Quran tersebut memerintahkan wanita muslimah untuk berjilbab, jilbab adalah baju jubah atau pakaian longgar bagi wanita yang menutupi seluruh anggota tubuh atau auratnya. Hal ini  merupakan identitas fisik wanita beriman, sekaligus membedakan secara tegas antara wanita yang beriman dan tidak beriman. Dalam keilmuan Islam, jilbab dalam makna ini lebih sering disebut dengan hijab. Hijab menurut Al-Quran artinya penutup secara umum, tetapi hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.
“ Katakanlah kepada wanita-wanita beriman, “hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannnya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa tampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung  ke dadanya, serta janganlah menampakkan perhiasan kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka menghentakkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kalian beruntung. (QS. An-Nur : 31)
Kerudung yang dimaksudkan pada firman Allah diatas adalah kain penutup kepala dalam bentuk apapun, yang wajib ditutup bukan hanya kepalanya saja tetapi juga bagian dada dan sekitarnya. Ayat tersebut menerangkan secara jelas kewajiban para wanita muslim agar menutup kepala dan dadanya. Maka barangsiapa melepaskannya sehingga rambut kepalanya dan bagian atas dadanya terbuka sama sekali, berarti dia tidak menghormati perintah Allah swt, apalagi melaksanakannya. Wanita yang demikian itu tergolong wanita-wanita yang berbuat maksiat dan memancing kemurkaan Allah dan siksa-Nya.
Dalam ayat tersebut Allah swt tidak memberikan batasan khusus terhadap jenis-jenis perhiasan wanita yang tidak boleh diperlihatkan. Baik perhiasan yang dikenakan pada tubuhnya maupun pada pakaiannya. Hal ini membuktikan secara jelas bahwa seluruh anggota tubuh wanita adalah bagian dari perhiasan itu sendiri, selain perhiasan yang dikenakannya. Wanita muslimah yang benar-benar bertakwa adalah wanita yang mampu membatasi dirinya dalam berhias karena takut terhadap siksaan Allah swt dan kemurkaan-Nya.
Perhiasan adalah segala sesuatu yang dapat menambah kecantikan, keindahan, keelokan, dan keanggunan pemakainya. Perhiasan ini tidak terbatas pada emas permata, mode dan jenis pakaian, atau barang-barang berharga lainnya yang biasa dikenakan para wanita untuk mempercantik dirinya. Tidak juga terbatas pada alat-alat kosmetik seperti lipstik, bedak, dan lain-lain, tetapi juga perhiasan paling utama yang telah Allah ciptakan dalam diri setiap wanita berupa keserasian dan keindahan postur tubuhnya serta kecantikan yang menjadi fitrahnya.
Melalui ayat tersebut Allah juga secara tegas melarang para wanita muslimah untuk menarik perhatian orang lain dengan perhiasan-perhiasan yang dikenakan di balik pakaiannya. Misalnya pakaian yang terlalu tipis, meskipun longgar dan sekilas tidak menampakkan keindahan tubuh pemakainya, namun, pada saat dia bergerak, berjalan atau terkena sedikit hembusan angin, akan menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya. Ini sama halnya dengan bergemerincingnya suara perhiasan yang dikenakan pada saat ia bergerak atau berjalan, meskipun tersembunyi dibalik pakaian.
Telah berkata Aisyah : “Sesungguhnya Asma binti Abi Bakr datang berjumpa kepada Nabi saw. dengan memakai pakaian yang jarang, maka Nabi saw. berpaling sambil berkata : Hai Asma! Sesunggguhnya seorang wanita apabila baligh, tidak boleh dilihat daripadanya melainkan ini dan ini sambil Nabi isyaratkan kepada muka dan dua tangan.” (HR. Abu Dawud)
Hadis Rasulullah ini menerangkan bahwa ada kelonggaran kepada para wanita yaitu untuk membuka wajah dan telapak tangannya dengan tanpa hiasan apapun. Alangkah bijaksananya ketetapan Allah swt kepada para wanita, sehingga tidak ada mata yang berhak menikmati kecantikannya selain mata suaminya dan orang-orang yang oleh agama tidak dilarang untuk melihatnya dengan batasan-batasan tertentu pula. Semua itu laksana benteng kokoh yang melindungi dirinya dan mejaga kehormatannya serta menjauhkan pandangan mata orang-orang fasik yang berlumur dosa.
Muslimah diperintahkan berjilbab, karena secara generik, seorang muslim atau muslimah jenis manusia yang berbeda dari manusia kebanyakan, dan seharusnya, juga paling sehat akal dan logikanya. Ada berbagai macam manusia di atas muka bumi ini. Tapi, tidak semua mau patuh, tunduk, dan pasrah diatur oleh Zat Maha Pengatur, Allah swt. Manusia yang memutuskan menjadi orang islam atau menjadi muslim, artinya adalah manusia yang seharusnya juga mau tunduk, patuh, dan pasrah diatur oleh Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana itu. Allah meminta kaum muslimah untuk mengenakan jilbab semata-mata demi melindungi dirinya sendiri. Allah meminta muslimah mengikuti aturan-Nya semata-mata karena Allah lebih tahu hal yang akan meyelamatkan manusia muslimah.
Wanita berjilbab laksana permata berharga yang dikhawatirkan akan diketahui oleh mata para pencuri. Oleh sebab itu, Allah menutupi diri wanita dan mengistimewakan wanita dengan jilbab, sehingga keanggunan wanita muslimah berbeda dengan wanita-wanita musyrik, karena keanggunan jilbab wanita muslimah amat mahal, mulia, dan terhormat. Jilbab  yang sempurna adalah dengan cara menutup semua anggota badan wanita. Jilbab bukanlah semata-mata perhiasan tubuh, tidak berwarna mencolok dan mengundang perhatian, tebal dan tidak transparan sehingga menampakkan warna kulit, longgar dan tidak ketat sehingga menggambarkan bentuk tubuh, tidak berbau wangi yang berlebihan, tidak manmpakkan corak kesamaan dengan busana laki-laki atau dengan busana wanita kafir, dan juga sederhana tidak terkesan mewah.
2.2 Penyebab Wanita Melanggar Aturan Berpakaian Islami
Allah SWT berfirman :
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu ayahmu dari suraga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. (QS.  Al-A’raf : 27)
Ini adalah peringatan keras dari Allah kepada manusia agar waspada dan tidak membiarkan setan memfitnah dirinya. Allah telah menyingkap permainan besar setan yang menjadi sumber dari segala kejahatan, bencana, dan kerusakan. Setan memiliki strategi untuk merusak umat dan bangsa serta merobohkan akhlak dan agama dari jiwa manusia, dan strategi itu tidak lain adalah menelanjangi aurat. Aurat bagi wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali kedua telapak tangan dan muka.
Inilah strategi setan yang yang akan terus berlangsung pada abad saat ini dan akan berlanjut hingga beberapa abad mendatang. Di setiap masa dan tempat, selalu saja ada pihak yang berdiri sebagai pelaksana strategi itu atas perintah setan, strategi yang sama, yakni melucuti busana Bani Adam untuk memperlihatkan aurat mereka. Setan menekankan siasat melucuti busana wanita, sebab ia adalah umpan setan. Hasan bin Salih bertutur, “ Aku mendengar setan mengatakan kepada wanita, ‘Engkau adalah separuh pasukanku, engkau adalah anak panahku yang kulepaskan dan tidak pernah luput sasaran, engkau adalah tempat menyimpan rahasiaku dan engkau adalah utusanku untuk mewujudkan keinginanku’.”
Sehubungan dengan itu Rasulullah saw bersabda : “Wanita itu aurat, maka jika dia bepergian, setan mengintainya”. Setan senantiasa mengarahkan pandangan mata lelaki kepada wanita. Rasululllah saw bersabda : “Sesungguhnya wanita itu datang dalam wujud setan dan pergi dalam wujud setan. Para ulama menjelaskan bahwa ini adalah isyarat kepada hawa nafsu dan ajakan untuk memfitnah. Sebab sebagaimana diketahui bahwa Allah swt telah menciptakan dalam diri setiap lelaki hasrat kepada lawan jenis dan keinginan untuk menikmati pandangan kepada wanita dan apa saja yang berhubungan dengan wanita. Dengan demikian, wanita mirip dengan setan, akan ditinjau dari rayuannya kepada lelaki untuk melakukan kejahatan melalui godaan dan penampilannya. Kesimpulannya adalah hendaknya wanita tidak berada di tengah kaum lelaki kecuali jika ada keperluan mendesak. Sebaliknya kaum lelaki diharuskan menjaga pandangan mata ketika melihat busana wanita dan memalingkan pandangan daripadanya sama sekali.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh penelanjangan wanita lebih besar daripada penelanjangan laki-laki. Hal ini telah disadari oleh musuh-musuh Islam sehingga mereka mengatakan, “Tidak ada jalan pintas untuk menghancurkan Islam lebih cepat daripada propaganda untuk menyerukan para wanita keluar rumah dan bepergian dengan busana yang menampakkan aurat.” Oleh sebab itu, kita menyaksikan bahwa perhatian-perhatian rumah mode tertumpu pada busana kaum wanita. Mereka tekun merancang mode-mode hasil inspirasi setan, sekali waktu menampilkan mode yang memperlihatkan bagian anggota tubuh tertentu, dan sekali waktu menutup bagian tubuh itu dan mempertotonkan bagian tubuh yang lain.
Sebagian wanita tidak waspada pada peringatan Allah, malah berjalan mengikuti langkah-langkah setan. Mereka melaksanakan apapun yang diperintahkan setan berupa perbuatan keji dan mungkar, menurut pada keinginan manusia-manusia yang setia pada setan sehingga dengan demikian ia telah menjadikan dirinya dalam golongan kedua penghuni neraka yang belum sempat disaksikan oleh Rasulullah, sebagaimana sabdanya,  Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum menyaksikannya. Orang-orang yang menggenggam cambuk mirip ekor sapi untuk memukuli orang. Kedua wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, mengajak sesama wanita untuk meniru perbuatannya, wanita-wanita yang menyeleweeng, kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapati wanginya, dan sungguh wangi surga itu didapati dalam perjalanan sejauh ini sampai ini.”
Hadis tersebut memberitahukan kepada wanita tentang pakaian yang diperintahkan dalam Islam. Dimana wanita merasa mereka telah berpakaian, tetapi sebenarnya mereka dikatakan telanjang, sebab mereka mengenakan pakaian yang tipis sehingga menampakkan kulit mereka. Atau dapat diartikan mereka terbungkus pakaian lahir tetapi telanjang dari busana takwa.  Dalam menggunakan kerudung wanita juga sering menjadikan kepala mereka tampak lebih besar, hingga terlihat seperti punuk unta dan mempertontonkannya kepada lelaki yang tidak dihalalkan bagi mereka. Betapa ruginya wanita-wanita tersebut yang sebenarnya dengan jilbab atau kerudung mereka tampil anggun, tetapi karena niat dan tata cara mereka menggunakan kerudung yang tidak mengikuti syar’i mereka malah tidak akan masuk surga bahkan tidak mungkin untuk mencium wanginya.
Semua dapat terjadi sebab setan masuk melalui pintu yang disukai wanita, yaitu kegemaran untuk berdandan dan menjerumuskan kaum lelaki dalam fitnah dengan tubuh wanita sebagai umpannya. Rasulullah memperingatkan dalam sabdanya : “Tidak ada fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki melebihi fitnah wanita. Jagalah dirimu dari wanita, karena sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa Bani Israil disebabkan oleh wanita.”
Semua wanita pasti tidak ingin dikatakan sebagai umpan setan. Oleh karena itu, dengan keanggunan jilbab dan pakaian syar’i akan melindungi wanita dari fitnah  menggoda pria. Keanggunan jilbab juga harus diiringi dengan perilaku yang sesuai dengan syariat Islam. Karena dengan diiringi dengan perilaku yang baik akan menambah keanggunan dari jilbab yang digunakannya. Misalnya bertutur kata yang lembut, berhati mulia, bersahabat, ramah, dan lain sebagainya.
Pilihan setan jatuh pada wanita berjilbab yang tidak mengerti apa alasan memakai jilbab. Ia hanya mengerti bahwa itu pakaian keagamaan, tetapi tidak mengetahui ayat maupun hadis yang khusus berbicara tentang hijab dan tidak pula mengerti hikmah dan tujuan dibalik perintah menutup seluruh anggota badannya dari pandangan lelaki asing. Jilbab melindungi wanita dari mata pencuri, layaknya permata berharga yang disimpan di dalam lemari yang terkunci. Jilbab adalah keimanan dan ketakwaan, ketaatan dan ibadah, kesucian diri dan kebersihan, ketertutupan dan rasa malu, pengagungan dan penghargaan, etika dan kesempurnaan, jati diri, serta kehormatan dan kemuliaan.
Berikut ini adalah bisikan-bisikan setan yang menjadi penyebab atau alasan klasik para wanita muslimah pada saat ini,  ketika mereka ditanya mengapa masih enggan berjilbab atau berhijab, diantaranya adalah sebagai berikut.
1)      Belum siap, hal ini merupakan alasan nomor satu yang paling sering didengar. Sebenarnya siap atau tidak siapnya seseorang yang menentukan adalah dirinya sendiri dan bukan orang lain. Kebanyakan orang justru merasa siap setelah mereka berhijab dan bukan sebaliknya.
2)      Menghijabkan hati terlebih dahulu, sebenarnya  tidak ada batasan dan ukuran yang jelas sampai di titik mana seseorang dikatakan berhasil menghijabkan hati. Padahal, Allah sendiri sudah memerintahkan untuk menghijabkan kepala, bukan hati. Kalau menunggu berhijab saat hati sudah bersih dan perilaku seperti Siti Aisyah pasti akan sangat lama. Maka lebih baik mulai menghijabkan kepala dulu sambil pelan-pelan memperbaiki hati.
3)      Belum dapat hidayah, hidayah itu harus dicari dan tidak serta-merta jatuh dari langit.  Sebenarnya cara mendapat hidayah-Nya adalah selalu mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
4)      Panas dan merusak rambut, alasan berhijab itu panas dan bisa merusak rambut itu sangat berlebihan. Sekarang ini mode busana muslimah sudah sangat modern, apa lagi sudah ada beragam produk kecantikan yang bisa melindungi rambut dari kerusakan atau kekeringan saat memakai hijab.
5)      Susah dapat rezeki atau pekerjaan, ini merupakan alasan yan sangat klasik sekali. Sebenarnya Allah sudah mengatur rezeki, nasib, dan jodoh setiap manusia. Jadi sangatlah  tidak logis takut kekurangan rezeki karena memakai hijab. Bukan hijab yang harus "disalahkan" ketika tidak mendapatkan rezeki atau pekerjaan, tapi mungkin usaha dan doa yang belum maksimal untuk menjemput rezeki dari-Nya.
2.3 Berjilbab itu Anggun
Jika seorang wanita meninggalkan rumahnya dengan tertutup dalam batas-batas yang telah diajarkan di dalam Islam, hal ini menyebabkan penghormatan yang lebih besar baginya. Hal ini dapat menghindarkannya dari gangguan laki-laki yang tidak bermoral dan tidak mempunyai sopan-santun.
Peradaban modern yang mencampakkan jilbab atau hijab benar-benar berlawanan dengan fitrah manusia. Sesungguhnya perintah Al-Quran untuk berhijab, di samping merupakan fitrah, ia melindungi perempuan yang merupakan sumber kasih sayang dan teman setia abadi bagi suaminya dari kerendahan, kehinaan dan perbudakan secara makhrawi, serta kemalangan.
Hikmah hijab diantaranya adalah sebagai berikut.
1)      Hijab adalah fitrah bagi wanita sehingga mereka membutuhkannya. Wanita diciptakan dalam kondisi dan keadaan yang lemah lembut. Mereka sadar bahwa mereka membutuhkan keberadaan seorang pria yang bisa melindungi mereka dan anak-anak yang sangat mereka cintai lebih dari diri sendiri. Oleh karena itu, wanita memiliki kecenderungan fitrah untuk membuat dirinya dicintai, tidak dibenci, dan tidak ditolak secara kasar oleh orang lain.
2)      Hubungan erat dan kecintaan mendalam antara seorang pria dan wanita tidak hanya merupakan kebutuhan duniawi. Seorang wanita tidak hanya menjadi pendamping suami di dunia saja, tetapi ia juga menjadi pendampingnya dalam kehidupan yang abadi. Oleh karena itu, ia harus berusaha agar tidak menarik perhatian orang lain pada kecantikan dirinya, selain suaminya yang merupakan sahabat dan pendampingnya. Di samping itu, ia juga harus berusaha agar suaminya tidak terusik, murka, dan cemburu. Seorang istri harus mempersembahkan kecantikan dan cintanya hanya kepada suami sebagaimana hal itu merupakan tuntutan fitrah kemanusiaannya. Jika tidak, ia akan kehilangan banyak hal.
3)      Kebahagiaan keluarga dalam hidup ini bergantung kepada adanya rasa saling percaya, hormat yang tulus, dan cinta di antara suami istri. Berhias dan melihatkan aurat tentu saja merusak kepercayaan, pernghormatan, dan kecintaan diantara mereka. Kondisi ini tentu saja membuka peluang untuk munculnya hasrat kotor di dalam jiwa, selain bisa melenyapkan kecintaan yang tulus dan penghormatan yang ada. Hal ini disebabkan oleh adanya fitrah menusia yang tidak akan mempunyai pikiran kotor terhadap mahram, saudara perempuan misalnya, karena kemahraman tadi memunculkan sebuah kasih sayang dan kecintaan yang bersumber dari adanya hubungan kekeluargaan.
4)      Seperti telah diketahui bersama, banyaknya keturunan diinginkan oleh semua orang. Rasulullah saw bersabda: “ Nikah dan perbanyaklah jumlah kalian sebab aku bangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain pada hari kiamat.”  Membuka hijab dan berhias tentu saja tidak memperbanyak pernikahan, bahkan menguranginya karena betapa pun bejatnya seorang pemuda, ia tetap meninginkan pasangan hidup yang suci dan tak ternoda. Ia tidak mau pasangan hidupnya buka-bukaan seperti dirinya.  Berhias dan penampakan aurat yang merangsang hawa nafsu dan syahwat tentu saja bisa memicu timbulnya pelanggaran, lemahnya keturunan, dan rusaknya semua ketaatan.
Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah.  Berikut ini beberapa manfaat berjilbab menurut Islam dan ilmu pengetahuan.
1)      Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)
Wanita muslimah yang teguh hati dengan keanggunan jilbabnya akan selamat dari adzab Allah dan akan mendapatkan hadiah terindah yang kekal yaitu surganya Allah swt. Sedangkan wanita yang tidak menjaga auratnnya tidak akan dapat mencium wangi surga sekalipun.
2)      Memelihara kecemburuan laki-laki
Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah swt tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri wanita yang menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat terpuji dalam Islam. “Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR. Muslim). Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilang. Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.
3)      Akan seperti biadadari surga
Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56)
Mereka laksana permata yakut dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58)
Mereka laksan telur yang tersimpan rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49)
Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari surga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah merupakan perhiasan yang amatlah berharga.
4)      Mencegah penyakit kanker kulit
Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan sebagainya.
Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit adalah dengan menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan berjilbab, kita melindungi kulit kita dari sinar ultraviolet yang sangat berbahaya. Melindungi tubuh bukan dengan memakai kerudung gaul dan baju ketat. Karena hal itu percuma saja. Karena sinar UV masih bisa menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian transparan. Berjilbab disini haruslah sesuai kriteria jilbab.

5)      Memperlambat gejala penuaan
Penuaan adalah proses alamiah yang sudah pasti dialami oleh semua orang yaitu lambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Gejala-gejala penuaan antara lain adalah rambut memutih, kulit keriput, dan lain-lain.
Jilbab adalah kewajiban untuk setiap muslimah. Dan jilbab pun memiliki manfaat. Ternyata tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Jilbab tak hanya sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat kulit terlindungi dari penyakit kanker dan proses penuaan.       
Wanita tak berjilbab tak ubahnya buah yang bergelantungan di ranting dan menjuntai keluar dari dinding kebun sehingga setiap orang yang melintas dapat menjulurkan tangan untuk memetiknya. Atau bak sekuntum bunga yang menggoda setiap orang untuk memetiknya. Hijab atau jilbab merupakan penjaga dan pengaman terbaik yang mampu melindungi kaum wanita dari ancaman marabahaya. Dalam hal ini, kelas terbaik untuk menguji dan mengajarkan pelajaran hijab kepada kaum wanita adalah shalat. Ini lantaran setiap harinya sebanyak lima kali, seorang wanita berkewajiban untuk mengenakan jilbab dengan sempurna dan berdiri menghadap Tuhan yang Maha Esa serta bermunajat kepada-Nya.
Jika begitu banyak manfaat yang didapatkan wanita muslimah jika mereka teguh hati dengan keanggunannya berjilbab, masihkah ada alasan-alasan mereka untuk masih tidak mau mengenakan jilbab yang sebenarnya alasan-alasan tersebut hanyalah bisikan-bisikan setan yang terkutuk.
Keanggunan berjilbab tidak hanya terlihat dari penampilan lahiriah tetapi juga terlihat dari penampilan ruhaniah. Keanggunan berjilbab juga tidak hanya membawa ketenangan hidup dunia, tetapi juga sudah mendapat jaminan surga yang tidak dapat dibayangkan keindahannya di akhirat kelak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan manusia. Dan setiap yang benar-benar bermanfaat dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah.  Dengan berjilbab wanita muslimah terlihat anggun. Keanggunanya tidak hanya yang terlihat oleh kasat mata,  tetapi juga keanggunan yang dapat dirasakan oleh orang yang berada disekelilingmya karena yang berhijab bukan sekedar lahirnya tetapi juga batinnya.
Berjilbab itu sungguhlah menjadikan wanita muslimah itu anggun. Keanggunan yang sangat mahal harganya. Keanggunannya ibarat permata berlian yang tersimpan di dalam lemari yang terkunci. Dimana tidak sembarang orang yang dapat menikmati keindahan, kecantikan serta keanggunannya.
3.2 Saran
Wanita muslimah hendaklah mampu melawan godaan hawa nafsunya untuk menampakkan keindahan dan kecantikannya kepada orang-orang yang dilarang di dalam agama Islam untuk melihatnya. Karena jika ia mampu melawan hawa nafsunya tersebut dan berhijab karena Allah maka ia akan mendapatkan indahnya surga Allah di akirat nanti. Hadiah yang tidak dapat dinilai harganya. Karena jika memang berhijab karena Allah maka ia akan teguh pula dalam beribadah kepada Allah.
Anggapan yang harus diperbaiki saat ini adalah bahwa jilbab bukanlah sekedar penutup kepala, tetapi juga penutup seluruh aurat  wanita yang mampu menjaga perhiasan-perhiasannya. Kepada wanita muslimah marilah berjilbab, karena berjilbab itu anggun.

Sunah Menjawab Azan dan Iqamah


Disunahkan bagi yang mendengar adzan, menjawabnya dengan bacaan yang sama sesuah dengan bacaan adzan dan iqamah, kecuali pada kalimat ; "HAYYA 'ALASH-SHALAAH" dan " HAYYA 'ALAL-FALAAH," dijawab dengan kalimat ; 
لاحول ولاقوة إلا بالله
"LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAAH
Artinya :
"Tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan, kecuali dengan pertolöngan ALLAH."
Di waktu adzan subuh, pada bacaan di bawah ini :
الصلاة خير من النوم
"ASH-SHALAATU KHAIRUM MINAN-NAUUM....2X
Artinya :
"Sholat itu lebih baik daripada tidur."
Bagi yang mendengar disunahkan menjawab dengan ucapan ;
صدقت وبررت وانا علي دلك من الشاهدين
SHADAQTA WA BARARTA WA ANNA 'ALAA DZAALIKA MINASY-SYAHIDIIN.
Artinya :
"Benar dan baguslah ucapanmu itu dan aku pun atas yang demikian termasuk orang - orang yang menyaksikam.'

Jawaban Bagi Yang Mendengar Iqamah
Bagi yang mendengar iqamah, dijawab dîjawab sama dengan kalimat yang diucapkan oleh muadzin, kecuali pada kalimat ; "QAD QAAMATISH,..", maka dijawab dengan ucapan di bawah ini ;
اقامها الله وادامها وجعلني من صا لحي اهلها
"AQAAMAHALLAAHU WA ADAAMAHAA WA JA'ALANNII MIN SHAALIHII AHLIHAA."
Artinya :
"Semoga Allah mendirikan shalat itu dengan kekalnya, dan semoga Allah menjadikan aku ini, dari golongon orang yang sebaik - baiknya ahli shalat."

Minggu, 02 Juni 2013

Percakapan Rasulullah dan Iblis


Percakapan Rasulullah saw dengan Iblis

Shalawat dan salam sejahtera semoga senantiasa dilimpahkan kepada seorang Nabi yang Ummi, Muhammad saw., dan kepada keluarganya yang bersih serta seluruh sahabatnya yang mulia.Diriwayatkan dari Mu'adz bin Jabal r.a., dari Ibnu Abbas r.a. yang berkisah: Kami bersama Rasulullah saw. di rumah salah seorang sahabat Anshar, dimana saat itu kami di tengah-tengah jamaah. Lalu ada suara orang memanggil dari luar, "Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, sementara kalian butuh kepadaku."Rasulullah bertanya kepada para jamaah, “Apakah kalian tahu, siapa yang memanggil dari luar itu?"Mereka menjawab, "Tentu Allah dan Rasul Nya lebih tahu."Lalu Rasulullah saw. menjelaskan, "Ini adalah iblis yang terkutuk semoga Allah senantiasa melaknatnya. "Kemudian Umar r.a. meminta izin kepada Rasulullah sembari berkata,"Ya Rasulullah, apakah engkau mengizinkanku untuk membunuhnya? "Beliau menjawab,"Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa ia termasuk makhluk yang tertunda kematiannya sampai batas waktu yang telah diketahui (hari Kiamat)? Akan tetapi sekarang silakan kalian membukakan pintu untuknya. Sebab ia diperintah untuk datang ke sini, maka pahamilah apa yang ia ucapkan dan dengarkan apa yang bakal ia ceritakan kepada kalian."Ibnu Abbas berkata: Kemudian dibukakan pintu,lalu ia masuk di tengah-tengah kami. Ternyata ia berupa orang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Ia berjenggot sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda. Kedua kelopak matanya terbelah ke atas (tidak kesamping). Sedangkan kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigitaringnya memanjang keluar seperti taring babi. Sementara kedua bibirnya seperti bibir kerbau. Ia datang sambil memberi salam. 'Assalamu'alaika ya Muhammad,Assalamu'alaikum ya Jamaa'atal mus1imin," kata iblis. Nabi menjawab, "Assalamulillah ya la'iin (Keselamatan hanya milik AlIah wahai makhluk yang terkutuk). Saya mendengar engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu tersebut wahai Iblis? ""Wahai Muhammad, saya datang ke sini bukan karena kemauanku sendiri, tapi saya datang ke sini karena terpaksa," tutur iblis.“Apa yang membuatmu terpaksa harus datang ke sini wahai makhluk terkutuk?" tanya Rasulullah. Iblis menjawab, "Telah datang kepadaku seorang malaikat yang diutus oleh Tuhan Yang Mahaagung, dimana utusan itu berkata kepadaku, 'Sesungguhnya Allah swt. memerintahmu untuk datang kepada Muhammad saw. sementara engkau adalah makhluk yang rendah dan hina. Engkau harus memberi tahu kepadanya, bagaimana engkau menggoda dan merekayasa anak-cucu Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Lalu engkau harus menjawab segala apa yang ditanyakan Muhammad dengan jujur. Maka demi Kebesaran dan Keagungan Allah, jika engkau menjawabnya dengan bohong, sekalipun hanya sekali, sungguh engkau akan Allah jadikan debu yang bakal dihempaskan oleh angin kencang, dan musuh-musuh muakan merasa senang.' Wahai Muhammad, maka sekarang saya datang kepadamu sebagaimana yang diperintahkan kepadaku. Maka tanyakan apa saja yang engkau inginkan. Kalau sampai saya tidak menjawabnya dengan jujur, maka musuh-musuhku akan merasa senang atas musibah yang bakal saya terima. Sementara tidak ada beban yang lebih berat bagiku daripada bersenangnya musuh-musuhku atas musibah yang menimpa diriku. "Rasulullah mulai melemparkan pertanyaan kepada iblis, "Jika engkau bisa menjawab dengan jujur, maka coba ceritakan kepadaku, siapa orang yang paling engkau benci?"Iblis menjawab dengan jujur, "Engkau, wahai Muhammad, adalah orang yang paling aku benci dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu. ""Lalu siapa lagi yang paling engkau benci?" tanya Rasulullah. "Seorang pemuda yang bertakwa dimana ia mencurahkan dirinva hanya kepada Allah swt.,"jawab Iblis. "Siapa lagi?" tanya Rasulullah "Orang alim yang wara' (menjaga diri dari syubhat) lagi sabar," jawab iblis. "Siapa lagi?" tanya Rasulullah"Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar, kecil dan najis; pent.)," tutur iblis "Siapa lagi?" tanya Rasulullah "Orang fakir yang senantiasa bersabar, yang tidak pernah menuturkan kefakirannya ke pada siapa pundan juga tidak pernah mengeluh penderitaan yang dialaminya. " jawab iblis."Laludari mana engkau tahu kalau ia bersabar?" tanya Rasulullah."Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya kepada makhluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah tidak akan mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang bersabar," jelas Iblis."Lalu siapa lagi, wahai lblis?"tanya Rasul."Orang kaya yang bersyukur," tutur iblis."Lalu apa yang bisa memberitahu kepadamu bahwa ia bersyukur?" tanya Rasulullah "Bila saya melihatnya iamengambil kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan padatempatnya," tutur iblis."Bagaiinana kondisimu apabila ummatku menjalankan shalat?" tanya Rasulullah."Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar," jawab iblis."Mengapa wahai makhluk yang terkuluk?" tanya Rasulullah."Sesungguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud, maka Allah akan mengangkat satu derajat (tingkat). Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai mereka berbuka kembali. Apabila mereka menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila. Apabila membaca al-Qur'an, makasaya akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan api. Apabila bersedekah maka seakan-akan orang yang bersedekah tersebut mengambil kapak lalumemotong saya menjadi dua," jawab iblis."Mengapa demikian wahai Abu Murrah(julukan iblis)?" tanya Rasulullah. "Sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan: Dengan sedekah itu, Allah akan menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi di kalangan makhluk Nya, dengan sedekah itupula Allah akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana dan penyakit," tutur iblis menjelaskan."Lalu bagaimana pendapatnu tentang Abu Bakar?" tanya Rasulullah. "Ia sewaktu jahillyyah saja tidak pernah taat kepadaku, apalagi sewaktu dalam Islam," tutur iblis. "Bagaimana dengan Umar bin Khaththab?" tanya Rasulullah."Demi Allah,setiap kali saya bertemu dengannya, mesti akan lari darinya," jawab iblis. "Bagaimana dengan Utsman?" tanya Rasulullah. "Saya merasa malu terhadap orang yang para malaikat saja malu kepadanya," jawab iblis."lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib?" tanya Rasulullah. "Andaikan saya bisa selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya, ia meninggalkanku dan saya pun meninggalkannya. Akan tetapi ia tidak pernah melakukan hal itu sama sekali, "tutur iblis. "Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikan ummatku bahagia dan mencelakakanmu sampai pada waktu yang ditentukan," tutur Rasulullah. "Tidak dantidak mungkin, dimana ummatmu bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup dan tidak akan mati sampai pada waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa bahagia terhadap ummatmu, sementara saya bisa masuk kepada mereka melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka tidak bisa melihatku. Demi Tuhan Yang telah menciptakanku dan telah menunda kematianku sampai pada hari mereka dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh saya akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa membaca al Qur'an,yang nakal maupun yang rajin beribadah, kecuali hamba-hamba Allah yang mukhlas (sangat-sangat ikhlas)," tutur iblis."Siapa menurut engkau hamba-hamba Allah yang mukhlas itu?" tanya Rasulullah.Iblis menjawab dengan panjang lebar, "Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yang masih suka dirham dan dinar(harta) adalah belum bisa murni karena Allah swt. Apabila saya melihat seseorang sudah tidak menyukai dirham dan dinar, serta tidak suka dipuji, maka saya tahu bahwa ia adalah orang yang mukhlis karena Allah, lalu saya tinggalkan. Sesungguhnya seorang hamba selagi masih suka harta dan pujian, sedangkan hatinya selalu bergantung pada kesenangan-kesenangan duniawi, maka ia akan lebih taat kepadaku daripada orang-orang yang telah saya jelaskan kepadamu. Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta harta itu termasuk dosa yang paling besar? Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta kedudukan adalah termasuk dosa yang paling besar? Apakah engkau tidak tahu, saya memiliki tujuhpuluh ribu anak, sedangkan setiap anak dari jumlah tersebut memiliki tujuhpuluh ribu setan. Di antara mereka ada yang sudah saya tugaskan untuk menggoda ulama, ada yang saya tugaskan untuk menggoda para pemuda, ada yang saya tugaskan menggoda orang-orang yang sudah tua. Anak-anak muda bagi kami tidak ada masalah, sedangkan anak-anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak saya. Di antara mereka juga ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang tekun beribadah, dan ada juga yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud. Mereka keluar masuk dari kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu kepintu lain, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apa pun. Saya ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka beribadah kepada Allah dengan tidak ikhlas, sementara mereka tidak merasakan hal itu. Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa Barshish seorang rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas karena Allah selama tujuhpuluh tahun, sehingga dengan doanya ia sanggup menyelamatkan orang-orang yang sakit. Akan tetapi saya tidak berhenti menggodanya sehingga ia sempat berbuat zina dengan seorang perempuan, membunuh orang dan mati dalam kondisi kafir? Inilah yang disebutkan oleh Allah dalamKitab Nya dengan firman-Nya: "(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti(bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia: Kafirlah kamu maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata, 'Sesungguhnya aku cuci tangan darimu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam." (Q.s. al Hasyr:16). Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu dari saya, saya adalah orang yang berbohong pertama kali. Orang yang berbohong adalah temanku. Barangsiapa bersumpah atas Nama Allah dengan berbohong maka ia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa saya pernah bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan atas Nama Allah, 'Bahwa saya akan memberi nasihat kepada kalian berdua.' Maka sumpah bohong itu menyenangkan hatiku. Sedangkan menggunjing dan mengadu domba adalah buah santapan dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku dan kesenanganku. Barangsiapa bersumpah dengan menceraikan istrinya (talak) maka hampir tidak akan bisa selamat, sekalipun hanya sekali. Andaikan itu benar, yang karenanya orang membiasakan lidahnya mengucapkan kata-kata tersebut, istrinya akan menjadi haram. Kemudian daripasangan tersebut menghasilkan keturunan sampai hari Kiamat nanti yang semuanya hasil dari anak-anak zina. Sehingga seluruhnya masuk neraka hanya gara-gara satu ucapan. Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara ummatmu ada orang yang menundanunda shalatnya dari waktu ke waktu. Ketika ia hendak menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya dan mengganggu sembari berkata kepadanya, 'Masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan. 'Sehingga ia menunda shalatnya, dan kemudian shalat di luar waktunya. Akibatnya dengan shalat yang dikerjakan di luar waktunya itu ia akan dipukul di kepalanya. Kalau saya merasa kalah, maka saya mengirim kepadanya salah seorang dari setan-setan manusia yang akan menyibukkan waktunya. Kalau dengan usaha itu saya masih kalah, maka saya tinggalkan sampai ia menjalankan shalat. Ketika dalam shalatnya saya berkata kepadanya, 'Lihatlah ke kanan dan ke kiri.' Akhirnya ia melihat.Maka pada saat itu wajahnya saya usap dengan tangan saya, kemudian sayamenghadap di depan matanya sembari berkata, 'Engkau telah melakukan apa yang tidak akan menjadi baik selamanya. 'Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang banyak menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan shalat tersebut. Kalau dalam shalat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia shalat sendirian, maka saya perintah untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan shalat seperti ayam yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya.Kalau ia sanggup mengalahkan saya, dan shalat berjamaah, maka saya kalungkan rantai di lehernya. Ketika ia sedang ruku' saya tarik kepalanya ke atas sebelum imam bangun dari ruku' dan saya turunkan sebelum imam turun. Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang melakukan shalat seperti itu, maka batal shalatnya, dan di hari Kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala keledai. Kalau dengan cara tersebut saya masih kalah, maka saya perintahkan meremas-remas jari-jemarinya sehingga bersuara, sedangkan ia sedang shalat, karenanya ia termasuk orang-orang yang bertasbih kepadaku padahal ia sedang shalat. Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak mempan, maka saya tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang shalat. Kalau ia tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk ke dalam perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai perangkapnya. Ia akan selalumendengar dan taat kepadaku. Bagaimana ummatmu bisa bahagia wahai Muhammad,sementara saya memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya berkata kepadanya, 'Shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya kewajiban orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah.' Saya pun berkata kepada orang yang sakit, 'Tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah kewajibanmu. Shalat hanyalah kewajiban orang-orang yang diberi nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah berfirman,, “... dan tidak apa apa bagi seorang yang sedang sakit ...,“(Q.s. an Nur: 61).Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan shalat.' Akhirnya ia mati dalam kondisikafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan shalat ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu Allah dengan dimurkai. Wahai Muhammad, jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka hendaknya engkau memohon kepada Allah agar saya dijadikan debu yang lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap ummatmu, sementara saya bisa memurtadkan seperenam dari ummatmu untuk keluar dari Islam? "Kemudian Rasulullah meneruskan pertanyaannya, "Wahai makhluk yang terkutuk, siapa teman dudukmu? ""Orang-orang yang suka makan riba,"jawab iblis."Lalu siapa teman dekatmu?" tanya Rasululah kembali. "Orang yang berzina," jawabnya. "Siapa teman tidurmu?" tanya Rasulullah. "Orang yang mabuk,"jawabnya. "Siapa tamumu?" tanya Rasulullah. "Pencuri," jawabnya. "Siapa utusanmu?"tanya Rasulullah. "Tukang sihir," jawabnya. 'Apa yang menyenangkan pandangan matamu?" tanya Rasulullah."Orang yang bersumpah dengan talak," jawab iblis. "Siapa kekasihmu?" tanya Rasulullah. "Orang yang meninggalkan shalat Jum'at," jawabnya. "Wahai makhluk yang terkutuk, apa yang mengakibatkan punggungmu patah?" Tanya Rasulullah. "Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah," jawabnya. “Apa yang menjadikan tubuhmu meleleh?" tanya Rasulullah. "Tobatnya orang yang bertobat" jawabnya. “Apa yang membuat hatimu panas?" tanya Rasulullah."Banyaknya istighfar kepada Allah, baik di malam atau siang hari," jawabnya.“Apa yang membuatmu merasa malu dan hina?" tanya Rasulullah."Sedekah secara rahasia," jawabnya "Apa yang menjadikan matamu buta? "tanya Rasulullah. "Shalat di waktu sahur," jawabnya. “Apa yang dapat mengendalikan kepalamu?" tanya Rasulullah. "Memperbanyak shalat berjamaah," tuturnya. "Siapa orang yang paling bisa membahagiakanmu?" tanya Rasulullah "Orang yang sengaja meninggalkan shalat," tuturnya. "Siapa orang yang paling celaka menurut engkau?"tanya Rasulullah "Orang-orang yang kikir," jawabnya "Apa yang menyita pekerjaanmu?" tanya Rasulullah. "Majelis orang-orang alim," jawabnya. "Bagaimana cara engkau makan?" Tanya Rasulullah "Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku, "jawabnya "Di mana engkau mencari tempat berteduh untuk anak anakmu di waktu panas?" tanya Rasulullah "Di bawah kuku manusia," jawab iblis "Berapa kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Tuhamnu?" tanya Rasulullah. "Sepuluh macam, "jawabnya "Apa saja itu wahai makhluk terkutuk?" tanya Rasulullah Iblis pun menjawabnya, "Saya memintaNya agar saya bisa berserikat dengan anak-cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Tuhan mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah:"Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka." (Q.s. alIsra': 64). Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah:“Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki." (Q.s. al Isra': 64). Saya memohon kepada Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi. Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Saya memohon agar saya punya al-Qur'an, maka syair adalah al-Qur'anku. Saya memohon agar sayapunya adzan, maka terompet adalah panggilan adzanku. Saya memohon kepadaNya agarsaya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya memiliki teman-teman yang menolongku, maka kelompok al Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku. Dan saya memohon agar saya mendapatkan teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. Ia kemudian membaca firman Allah, “Sesungguhnya pemboros pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Q.s. al Isra': 27). "Rasulullahsaw. berkata kepadanya, "Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu. "Lalu iblis berkata lagi, "Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak bisa melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku bisa berjalan ke mana pun sesuai kemauan diriku dan dengan carabagaimana pun. Kalau saya mau dalam sesaat pun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku, 'Engkau bisa melakukan apa saja yang kau minta.' Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari Kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari Kiamat.Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Atamah(Isya'). Andalkan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan ditengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahalanya. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala. Sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratuspahala. Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan ketika khathib sedang berkhuthbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidakbisa mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidakakan ditulis pahala sedikit pun untuk selamanya. Setiap kali ada perempuan keluarmesti ada setan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya, 'Keluarkan tanganmu. 'Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya. Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pundi muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat syahadat, 'Tidak adaTuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya.' Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Tuhan. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (hujjah) Tuhan terhadap makhluk-Nya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya."Kemudian Rasulullah membacakan firman Allah:"Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia ummat Yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yangdiberi rahmat oleh Tuhanmu." (Q.s. Hud: 118 9). Kemudian beliau melanjutkan dengan firman Allah yang lain: "Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." (Q.s. al Ahzab: 38). Lantas Rasulullah saw. berkata lagi kepada iblis, "Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih mungkin bertobat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga. ”Ia menjawab, "Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka Mahasuci Tuhan Yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan khatib para penduduk surga. Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah makhluk yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya. "Segala puji bagiAllah Tuhan semesta alam, awal dan akhir, dhahir dan bathin. Dan semoga shalawat dan salam sejahtera tetap diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sehabatnya serta para Utusan dan para Nabi.


Efisiensi dan Kualitas Pendidikan


Mengapa efisiensi dan kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan?
Pokok permasalahan pendidikan  yang ada pada saat ini adalah efisiensi  dan kualitas pendidikan. Maksud efisiensi adalah apabila sasaran dalam bidang pendidikan dapat dicapai secara efisien atau berdaya guna. Artinya pendidikan akan dapat memberikan hasil yang baik dengan tidak menghamburkan sumber daya yang ada, seperti uang, waktu, tenaga dan sebagainya.
Pelaksanaan proses pendidikan yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal. Pada saat sekarang ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia jauh dari efisien, dimana pemanfaatan segala sumber daya yang ada tidak menghasilkan lulusan yang diharapkan. Banyaknya pengangguran di Indonesia lebih dikarenakan oleh kualitas pendidikan yang telah mereka peroleh. Pendidikan yang mereka peroleh tidak menjamin mereka untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka jalani.
Oleh sebab itu, efisiensi perlu ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas. Sehingga kualitas pendidikan juga meningkat. Dengan meningkatnya kualitas pendidikan maka kesejahteraan masyarakat pun meningkat, sehingga masalah-masalah di masyarakat, seperti pengangguran, kemiskinan, dan tindak kriminal dapat teratasi.

Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Soal :
1.      Jelaskan Peranan Teknologi Informasi pada Sekolah!
2.      Sebutkan faktor-faktor yang menjadi Penyebab Kegagalan Penerapan  Teknologi Informasi dalam menghasilkan Sistem Informasi di Sekolah!
3.      Sebutkan faktor-faktor yang menjadi penyebab Suksesnya  Penerapan Teknologi Informasi dalam menghasilkan Sistem Informasi di Sekolah!
4.      Bagaimana anda sebagai guru matematika sebaiknya menggunakan Teknologi Informasi dalam proses belajar mengajar!

Jawab :
1. Peranan Teknologi Informasi pada Sekolah adalah sebagai berikut.
a.       Sebagai media pembelajaran yang menarik, atraktif, dan inovatif yang membantu siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.
b.      Sebagai sumber belajar yang dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan juga guru.
c.       Sebagai sarana yang memudahkan administrasi sekolah.
d.      Mempermudah guru dalam kegiatan administratif, evaluasi, dan juga publikasi dalam menjalankan tugasnya.
e.       Sebagai pengalaman belajar aktif dan langsung yang dirasakan oleh siswa.
f.       Membantu guru dalam mengumpulkan informasi  mengenai kemajuan siswa diruang kelas dan untuk menyiapkan material pengajaran.
g.      Membantu menelaah kebutuhan belajar para siswa dan menghasilkan urutan pengajaran yang optimal untuk tiap siswa.
h.      Menignkatkan kreativitas siswa,  guru, dan juga sekolah.

2. Faktor-faktor yang menjadi Penyebab Kegagalan Penerapan  Teknologi Informasi dalam menghasilkan Sistem Informasi di Sekolah adalah sebagai berikut.
a.       Tidak adanya sarana penunjang Teknologi Informasi tersebut, misalnya letak sekolah yang sulit dijangkau.
b.      Tidak adanya kemauan atau motivasi siswa untuk mempelajari Teknologi Informasi.
c.       Kurangnya kemampuan guru dalam mengoperasionalkan Teknologi Informasi.

3. Faktor-faktor yang menjadi penyebab Suksesnya  Penerapan Teknologi Informasi dalam menghasilkan Sistem Informasi di Sekolah adalah sebagai berikut.
a.       Sarana yang mendukung untuk penerapan Teknologi Informasi tersebut.
b.      Kemauan dan motivasi siswa yang tinggi untuk belajar dan mengoperasionalkan Teknologi Informasi tersebut.
c.       Kemampuan guru dalam memanfaatkan dan  memotivasi siswa untuk memanfaatkan Teknologi Informasi tersebut.

4. Sebagai seorang guru Matematika sebaiknya saya dapat memanfaatkan Teknologi Informasi sebagai sarana dalam mempermudah siswa saya dalam memahami materi matematika yang saya ajarkan, sebagai media yang mampu memberikan informasi kepada siswa apa manfaat belajar matematika sehingga siswa saya senang dengan matematika dan tidak mengannggap  matematika itu sulit sehingga mereka dapat memahami materinya dengan mudah dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.